Mengenal Perilaku “Social Climber”
Apakah Anda
pernah mendengar istilah Social Climber
? tau tidak apa sih arti dari sosial
climber itu. Nah pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai sosial climber, beberapa sumber yang berkaitan dengan tema ini mengatakan bahwa Sosial Climber adalah sebuah
gangguan perilaku sosial terhadap seorang individu.
Namun secara ilmu sosiologi, sosial climber merupakan salah satu bagian dari mobilitas sosial,
yaitu suatu perubahan, pergeseran, atau cara
peningkatan, penurunan status atau peran seseorang. Hal ini bisa dialami oleh siapa saja.
Menurut
tokoh sosiologi, Kimball Young
and Raymond W. Mack, mobilitas adalah suatu gerakan dalam struktur sosial.
Struktur sosial tadi mencakup sifat-sifat hubungan antara satu orang dengan
kelompoknya juga hubungan antara satu orang dengan kelompok lainnya.
Menurut Ilmu Sosial
Mungkin
penjelasan di atas agak sedikit sulit dimengerti, intinya menurut ilmu sosiologi, individu yang mengidap sosial climber ini adalah pribadi yang
sedang mencari pengakuan sosial, tapi jangan hanya dilihat dari sisi negative
nya saja. karena pada dasarnya semua orang pasti pernah melakukan hal ini hanya
saja kadarnya yang berbeda-beda. Sebenarnya tidak salah jika seseorang butuh
pengakuan dilingkungan sosialnya, karena hal ini sudah menjadi kodratnya
sebagai manusia. Biasanya individu yang mengidap sosial climber akut ini cenderung ingin terlihat glamor, dan
terlihat lebih tinggi tingkat kelas ekonominya, terlepas hal itu benar atau
tidaknya dalam realita kehidupannya.
Contoh prilaku sosial climber saat ini banyak dijumpai
dikalangan masyarakat. Misalnya saja kita dapat melihatnya di sosial media
seperti instagram, path, twitter, facebook
dan lain-lain, orang berbondong-bondong mengunggah foto atau video
mereka yang menunjukan aktifitas, benda-benda yang dimiliki sampai
tempat-tempat yang dikunjungi. nah untuk individu sosial climber ini menurut beberapa artikel terkait dikatakan bahwa
ia cenderung akan menunjukan sesuatu yang glamor, misalnya si A mengunggah
foto, video atau memamerkan diri ketika menggunakan brand-brand terkenal atau
sedang makan di restoran mahal, hingga ketika nongkrong di caffe, padahal realitanya individu ini tidak berada dalam kelas
ekonomi seperti yang ia tampilkan dalam foto, video atau terkesan memaksakan
diri, tujuannya hanya ingin mendapat pengakuan dalam lingkungan sosialnya.
Apa sih penyebab
seseorang mengidap sosial climber?
Ada banyak hal yang menjadi penyebabnya, selain dari butuh pengakuan, namun
juga adanya keinginan untuk masuk ke tingkat sosial yang lebih tinggi dari
kelas sosialnya, hingga sebab dari luka masa lalu yang membuat individu ini
tidak ingin diremehkan oleh lingkungan sosialnya.
Menurut Ilmu Komunikasi
Dalam ilmu
komunikasi, sosial climber adalah hal
yang dapat diusahakan untuk mendapatkan posisi yang lebih kuat dalam sebuah
partisipasi baik secara individual maupun kelompok. Hal tersebut diungkapkan
Wood (2001, h.223) dalam bukunya Communication Mozaics “Social
climbing is the process of trying to increase personal status in a group by
winning the approval of high status member”. Fenomena sosial climber dapat terjadi di dalam berbagai budaya, termasuk
dalam budaya yang ada di Indonesia. Konstruksi pemikiran mereka terbentuk
karena setiap orang memiliki motif sosiogenis yang berarti bahwa karena adanya
lingkungan sosial, muncul kebutuhan yang harus dipenuhi untuk dapat
mempertahankan hubungan dengan orang lain dan lingkungan sosialnya.
Beberapa
narasumber terkait tema sosial climber
menyatakan bahwa tujuan individu ini selain untuk mendapatkan pengakuan juga
sebagai jembatan untuk dapat memperluas koneksi. yang tentunya dalam usahanya
itu membutuhkan banyak pengorbanan seperti halnya ia harus beradaptasi dengan
lingkungan sosial yang ingin dimasukinya.
Walaupun
demikian prilaku sosial climber ini
sebenarnya jangan hanya dipandang sebelah mata. Atau hanya dari satu sisi saja,
pertimbangkan kedua dampak positif dan negatifnya. Menurut pengalaman
narasumber yang memiliki teman yang cenderung berprilaku sebagai seorang sosial climber ini mengatakan si
Individu ‘sosial climber’ ini
terkadang terlihat memaksakan diri untuk masuk kedalam lingkungan sosial.
Padahal dengan ia berprilaku normal saja tanpa memamerkan apapun, ia sudah
dapat diterima dalam lingkungan sosial ini. Namun adapula individu yang merasa
harus melakukan hal tersebut sebagai upaya menaikan kelas sosialnya dalam
pandangan lingkungannya.
Jadi sebagai
individu yang merupakan makhluk sosial ada baiknya kita berprilaku sebijak
mungkin dalam berkomunikasi dan bersosialisasi dengan lingkungan. Jangan sampai
karena keinginan yang tinggi untuk masuk kesebuah tingkatan sosial tertentu,
hingga membuat kita melakukan cara-cara yang negative.
Note : Feature ini pernah dimuat di http://bogornews.com/berita- mengenal-perilaku-social- climber.html
Wah, artikel yang sangat bermanfaat. Jadi saya tahu banyak tentang social climber.
BalasHapusTerimakasih sudah membaca artikelnya :)
HapusAwalnya saya berfikir negatif dengan orang pengidap social climber tapi kini setidaknya saya bisa sedikit memahaminya.
BalasHapusapa sosial climber termasuk penyakit?
BalasHapusSemacam gangguan prilaku sosial
HapusBaru tahu ada istilah "aocial climber"..
BalasHapusTerimakasih sudah membaca artikelnya :)
Hapus